Jumat, 14 Oktober 2016

Makalah Gejala Campuran

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulilah  atas kehadirat Allah SWT, yang mana dengan rahmat dan karunia-NYA lah saya mampu menyelesaikan penulisan  Makalah  ini. yang membahas berdasarkan mata  kuliah PSIKOLOGI UMUM.
Adapun  tujuan  makalah  ini hanyalah untuk membantu perkembangan wawasan penalaran bagi pembaca agar lebih mengetahui  gejala-gejala campuran   pada diri seperti gejala perhatian dan kelelahan.

saya menyadari bahwa dalam makalah ini  tentu masih tardapat kekurangan  mengingat  kemampuan serta keter- batasan saya. Karena itu  kepada  para  pembaca  yang telah memberikan kritik  serta  saran  yang  bersifat konstruktif demi kesempurnaan  isi Makalah  ini  kami sampaikan banyak terima kasih.



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...................................... 
DAFTAR ISI.......................................... 
BAB I PENDAHULUAN................................... 
A. Latar belakang................................ 
B. Rumusan masalah............................... 
C. Tujuan penulisan.............................. 
BAB II PEMBAHASAN................................... 
GEJALA CAMPURAN................................. 
A. Perhatian..................................... 
a. Peringatan masalah konsentrasi dan juga   perhatian   
B. Kelelahan.....................................     
a. Teori mengenai kelelahan...................         
BAB III PENUTUP..................................... 
A. Kesimpulan.................................... 
B. Saran......................................... 
DAFTAR PUSTAKA...................................... 


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kita sering  mendengar gejala campuran, namun kita tidak tahu  apa itu gejala campuran  dan seperti apa gejala  campuran  itu. Disini kami  akan menjelaskan gejala  campuran, seperti perhatian  dan   kelelahan.
Pembicaraan tentang perhatian  dan  kelelahan kami akan  memberikan defenisi  yang  jelas  dan objektif mengenai pengertian masing-masing, agar pembaca lebih memahami isi makalah ini.
Gejala perhatian dan kelelahan ini selalu ada pada setiap diri seseorang dan selalu ada dalam kehidupan sehari-hari,  tetapi kita bisa menghindarinya dengan beberapa tiori  dan  peringatan agar dapat memajukan perhatian dan menghindari kelelahan.
Perhatian itu sangat dipengaruhi oleh perasaan dan suasana hati,  dan di tentukan oleh kemauan. Artinya jika seseorang  itu suasana  hatinya lagi kacau maka sangat sulit rasa perhatian ini bisa timbul sedangkan kelelahan itu seperti hilangnya energi pada diri ini sehingga menjadi  susut,  sebagai  akibat  pemakaian energi yang berlebih karena menyelesaikan macam-macam tugas pekerjaan.
Dan disini ada beberapa teori tentang perhatian ada pun juga tentang  cara  mengatasi   kelelahan yang ada pada diri seseorang.






B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan  masalah  yang  akan dibahas didalam makalah ini adalah :
a. Penjelasan apa itu gejala campuran?
b. Penjelasan gejala campuran seperti perhatian  dan kelelahan?
c. Peringatan masalah konsentrasi dan perhatian!
d. Teori mengenai kelelahan?


C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan  penulisan  makalah ini adalah  Untuk mengetahui sekaligus  memahami tentang gejala campuran seperti, perhatian dan kelelahan beserta teorinya  dan peringatannya yang harus diketahui.
















BAB II
PEMBAHASAN

I. GEJALA CAMPURAN
Dalam kehidupan psikis kita ini terdapat beberapa gejala yang sulit digolongkon dalam kelompok, gejala-gejala tersebut adalah perhatian dan kekelahan.
A. Perhatian
Perhatian itu merupakan reaksi umum dari organisme dan  kesadaran,  sehingga  menyebabkan  bertambahnya aktifitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap satu objek.
Pembatasan kesadaran terhadap  satu objek  adalah menyingkirkan peristiwa-peristiwa  yang tidak perlu, disebut: inhibisi. Sedang usaha menampilkan hal-hal yang perlu dan berkaitan dengan objek yang diminati, disebut sebagai appersepsi.
Perhatian itu sangat dipengaruhi oleh perasaan dan suasana hati, dan  ditentukan oleh kemauan.  Sesuatu yang dianggap sebagai luhur mulia dan indah, akan me mikat perhatian. Sesuatu yang menimbulkan rasa ngeri dan ketakutan, akan mencekam juga perhatian. Sebaliknya, segala sesuatu yang menjemukan, membosan kan,  sepele  dan  terus berlangsung secara otomatis bagaikan mesin, tidak akan  bisa  memikat perhatian. Adapun jenis perhatian sbt :
1. Perhatian spontan langsung (direct), ialah per- hatian yang  tidak sengaja dan tertarik secara langsung.
2. Perhatian tidak langsung (indirect), ialah per- hatian dengan sengaja dan distimulir oleh kemauan serta mengarah pada satu objek.
3. Perhatian statis ialah perhatian yang mengasyiki satu  objek  secara  terus-menerus,  dan  tidak menjadi semakin lemah.
4. Perhatian dinamis ialah perhatian yang senantiasa memerlukan  tambahan  seperti  perangsang  secara terus-menerus,  agar  perhatian   tersebut  tidak mengendor dan jadi lemah.
5. Perhatian  konsentratif ialah perhatian  yang me- musatkan pikiran, perasaan, dan kemauan terhadap satu objek saja.
6. Perhatian distributif ialah  perhatian yang  mem-bagi-bagi kan pikiran, perasaan, dan kemauan pada banyak objek.
Dalam pengertian  yang sempit,  perhatian di anggap sebagai akibat dari kemampuan  psikis  sebagai  minat. Minat merupakan momen dari kecenderungan yang terarah secara  intensif  terhadap satu objek  yang  dianggap penting. Minat erat berkaitan dengan ke pribadian, dan juga selalu mengandung unsur afektif ataupun perasaan, kognitif, dan kemauan. Jika  minat  dan  perhatian itu begitu kuat ter konsentrasi kepada  satu objek, hingga pengalaman psikis lainnya  terabaikan,  keadaan ini di   sebut sebagai  “verstrooid”,  absent minded atau minat yang tercecer.
Untuk mendapatkan sukses dalam hidup, perlu kiranya kita memiliki kemampuan untuk mengkonsentrasikan diri pada terhadap satu tugas pekerjaan. Sehubungan dengan ini diperlukan sekali adanya minat dan perhatian. Sebab, tugas yang dikerjakan dengan penuh minat akan memberikan buah yang lebih besar dan lebih memuaskan hati.

a. peringatan yang perlu diperhatikan sehubungan dengan masalah konsentrasi dan perhatian, sbt:
1. Singkirkan dan hindari sebanyak mungkin kejadian-kejadian yang mengakibatkan terpecahnya perhatian dan  minat, (misalnya  siaran radio,  TV,  gambar porno, suara recorder, dll).
2. Kerjakan satu tugas saja; konsentrasikan segenap minat dan perhatian pada penunaian tugas.
3. Sukses terhadap satu usaha memberikan rangsangan untuk  mencapai kesuksesan dalam  usaha  lainnya. Sebaliknya, kegagalan pada satu usaha  akan  mem-  berikan pengaruh  yang  kurang menguntungkan pada usaha pencapaian hasil di bidang lain.
4. Bersikap tenang, hati_hati dan waspada selalu.

B. Kelelahan
apabila kita dalam  waktu cukup  lama  terus-menerus mengerjakan tugas pekerjaan, maka akan timbulah gejala kelelahan. karena kelelahan  tersebut  segenap  fungsi jasmaniah maupun rohaniah mejadi “mogok” atau menjadi tidak efisien lagi kerjanya. Maka kelelahan mempunyai tugas regulatif, yaitu mengatur kondisi tubuh kita.
Kelelahan adalah  isyarat,  bahwa energi tubuh kita menjadi sangat susut, sebagai akibat pemakaiannya atau menyelesaikan macam-macam tugas pekerjaan. Oleh kelelahan timbullah  kemudian  ketegangan –ketegangan, dan pekerjaan harus dihentikan, lalu digantikan dengan kegiatan lainnya,  ataupun individu  yang bersangkutan harus beristirahat.



a. Teori mengenai kelelahan
1. Teori Intoxikasi (peracunan)
Karena orang itu bekerja, maka terjadilah penambahan pertukaran  zat dalam tubuh. Muncullah kemudian produk pembakaran, yang diserap oleh darah, dan kemudian di- angkut kesusuna syaraf sentral; sehingga mengakibatkan semacam proses peracunan disana. Lalu timbullah gejala kelelahan,  yang  sifatnya  bisa lokal misalnya  pada; lengan,  bahu, kaki,  dan bisa juga terasa di seluruh tubuh. Teori peracunan ini banyak di tinggalkan orang, dan orang lebih menyukai teori lainnya.
2. Teori biologis
Psikolog Amerika  Thorndike  menyatakan, bahwa kerja yang berkepanjangan akan muncul dua gejala, yaitu:
1. Substaksi ataupun berkurangnya  energi,  sehingga timbul gejala kelelahan;
2. Gejala additive/penambahan kecenderungan pengerem dan penghambat, sehingga mengakibatkan menurunnya “curve satisfaksi / kepuasan”.  Dengan kata lain, muncul lah ke engganan  yang  makin banyak untuk melanjutkan pekerjaan. Teori ini menyatakan, oleh berkelanjutannya pekerjaan, semakin banyak timbul reaksi-reaksi  instiktif  yang  menghambat  ke- lancaran pekerjaan; misalnya kemunculan  gejala menguap,  kaki dan tangan merasa pegal kaku  dan harus direntangkan, perhatian berkurang. Sehingga orang perlu beristirahat untuk menaik kan kembali kepuasan dan menggali energi baru.

Jelaslah, bahwa kelelahan adalah gejala normal  dan menjadi produk dari semua pekerjaan. Untuk pemulihan nya diperlukan waktu istirahat dan tidur. Jika waktu istirahat dan tidur itu tidak mencukupi, maka masih tertinggal sisa-sisa kelelahan. Dan jika kita terus melanjutkan pekerjaan dalam kondisi sedemikian ini, maka timbullah gejala lemas habis terkuras atau bentuk kelelahan yang amat parah.
Ada kalanya seseorang  yang  sudah sangat lelah itu tiba-tiba menjadi segar kembali, menyelesaikan kembali tugas-tugasnya,  ini  di sebabkan oleh tugas pekerjaan yang diminatinya. Juga faktor-faktor lingkungan missal nya udara panas,  suasana berisik,  hawa pengap,  dan bakat serta vitalitas fisik  memegang  peranan penting dalam cepat tidaknya seseorang menjadi lelah.
























BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gejala campuran itu seperti perhatian dan kelelahan, perhatian adalah  suatu pengaruh perasaan dari suasana hatinya dan ditentukan oleh kemauannya. Perhatian bisa timbul dari rasa ngeri dan ketakutan sebaliknya,segala sesuatu yang menjemukan, membosankan, sepele dan terus –menerus berlangsung secara  otomatis  bagaikan mesin, tidak akan bisa menimbulkan perhatian.
Perhatian  dianggap  sebagai akibat dari kemampuan psikis  yang disebut sebagai  minat. Minat merupakan momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif kepada satu objek yang dianggap penting. Minat ini ber kaitan dengan kepribadian, dan selalu mengandung unsur perasaan, kognitif, dan kemauan.
Kelelahan ialah isyarat, bahwa energy tubuh kita men jadi sangat  susut,  sebagai akibat pemakaiannya untuk menyelesaikan macam-macam  tugas  pekerjaan. Kelelahan menimbulkan ketegangan-ketegangan, dan pekerjaan harus dihentikan,  terus digantikan  dengan kegiatan lainnya seperti beristirahat ataupun tidur.

B. Saran
Sebaiknya setiap individu ataupun organisme jauhilah perasaan menjemukan, membosankan  dan sepele yang ber- langsung secara terus-menerus.  Perbanyak beristirahat ketika melakukan tugas atau pekerjaan  agar  terhindar dari gejala kelelahan.

DAFTAR PUSTAKA

KARTONO, KARTINI, Psikologi Umum, bandung : CV. Mandar Maju, 1996



Tidak ada komentar:

Posting Komentar