KATA
PENGANTAR
Dengan mengucap syukur
Alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT,
yang mana dengan rahmat dan karunia-NYA lah saya mampu menyelesaikan penulisan Makalah ini. yang membahas berdasarkan mata kuliah PSIKOLOGI UMUM.
Adapun tujuan makalah ini hanyalah untuk membantu perkembangan
wawasan penalaran bagi pembaca agar lebih mengetahui gejala-gejala campuran pada
diri seperti gejala perhatian dan kelelahan.
saya menyadari bahwa dalam makalah
ini tentu masih tardapat kekurangan mengingat
kemampuan serta keter- batasan saya. Karena itu kepada para
pembaca yang telah memberikan kritik serta saran
yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan isi Makalah ini kami sampaikan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................
DAFTAR ISI..........................................
BAB I PENDAHULUAN...................................
A.
Latar
belakang................................
B.
Rumusan
masalah...............................
C.
Tujuan
penulisan..............................
BAB II PEMBAHASAN...................................
GEJALA CAMPURAN.................................
A.
Perhatian.....................................
a.
Peringatan
masalah konsentrasi dan juga perhatian
B.
Kelelahan.....................................
a.
Teori
mengenai kelelahan...................
BAB
III PENUTUP.....................................
A. Kesimpulan....................................
B. Saran.........................................
DAFTAR
PUSTAKA......................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Kita sering mendengar
gejala campuran, namun kita tidak tahu apa itu gejala campuran dan seperti apa gejala campuran itu. Disini kami akan menjelaskan gejala campuran, seperti perhatian dan kelelahan.
Pembicaraan tentang perhatian dan kelelahan kami akan memberikan defenisi yang jelas dan
objektif mengenai pengertian masing-masing, agar pembaca lebih memahami isi
makalah ini.
Gejala perhatian dan kelelahan ini selalu ada pada setiap diri
seseorang dan selalu ada dalam kehidupan sehari-hari, tetapi kita bisa menghindarinya dengan beberapa
tiori dan peringatan agar dapat memajukan perhatian dan
menghindari kelelahan.
Perhatian itu sangat dipengaruhi oleh perasaan dan suasana hati, dan di tentukan oleh kemauan. Artinya jika
seseorang itu suasana hatinya lagi kacau maka sangat sulit rasa
perhatian ini bisa timbul sedangkan kelelahan itu seperti hilangnya energi pada
diri ini sehingga menjadi susut, sebagai akibat pemakaian energi yang berlebih karena
menyelesaikan macam-macam tugas pekerjaan.
Dan disini ada beberapa teori tentang perhatian ada pun juga
tentang cara mengatasi
kelelahan yang ada pada diri
seseorang.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan
dibahas didalam makalah ini adalah :
a. Penjelasan apa itu gejala campuran?
b. Penjelasan gejala campuran seperti perhatian dan kelelahan?
c. Peringatan masalah konsentrasi dan perhatian!
d. Teori mengenai kelelahan?
C. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah Untuk mengetahui sekaligus memahami tentang gejala campuran seperti,
perhatian dan kelelahan beserta teorinya dan peringatannya yang harus diketahui.
BAB II
PEMBAHASAN
I. GEJALA CAMPURAN
Dalam kehidupan psikis
kita ini terdapat beberapa gejala yang sulit digolongkon dalam kelompok,
gejala-gejala tersebut adalah perhatian dan kekelahan.
A. Perhatian
Perhatian
itu merupakan reaksi umum dari organisme dan
kesadaran, sehingga menyebabkan bertambahnya aktifitas, daya konsentrasi, dan
pembatasan kesadaran terhadap satu objek.
Pembatasan
kesadaran terhadap satu objek adalah menyingkirkan peristiwa-peristiwa yang tidak perlu, disebut: inhibisi. Sedang
usaha menampilkan hal-hal yang perlu dan berkaitan dengan objek yang diminati,
disebut sebagai appersepsi.
Perhatian
itu sangat dipengaruhi oleh perasaan dan suasana hati, dan ditentukan oleh kemauan. Sesuatu yang dianggap sebagai luhur mulia dan
indah, akan me mikat perhatian. Sesuatu yang menimbulkan rasa ngeri dan
ketakutan, akan mencekam juga perhatian. Sebaliknya, segala sesuatu yang
menjemukan, membosan kan, sepele dan
terus berlangsung secara otomatis bagaikan mesin, tidak akan bisa memikat
perhatian. Adapun jenis perhatian sbt :
1. Perhatian spontan langsung (direct), ialah per- hatian
yang tidak sengaja dan tertarik secara
langsung.
2. Perhatian tidak langsung (indirect), ialah per- hatian
dengan sengaja dan distimulir oleh kemauan serta mengarah pada satu objek.
3. Perhatian statis ialah perhatian yang mengasyiki
satu objek secara terus-menerus, dan tidak menjadi semakin lemah.
4. Perhatian dinamis ialah perhatian yang senantiasa
memerlukan tambahan seperti perangsang secara terus-menerus, agar perhatian tersebut tidak mengendor dan jadi lemah.
5. Perhatian konsentratif ialah perhatian yang me- musatkan pikiran, perasaan, dan
kemauan terhadap satu objek saja.
6. Perhatian distributif ialah perhatian yang
mem-bagi-bagi kan pikiran, perasaan, dan kemauan pada banyak objek.
Dalam pengertian yang sempit, perhatian di anggap sebagai akibat dari
kemampuan psikis sebagai minat. Minat merupakan momen dari
kecenderungan yang terarah secara intensif terhadap satu objek yang dianggap penting. Minat erat berkaitan
dengan ke pribadian, dan juga selalu mengandung unsur afektif ataupun perasaan,
kognitif, dan kemauan. Jika minat dan
perhatian itu begitu kuat ter konsentrasi kepada satu objek, hingga pengalaman psikis lainnya terabaikan, keadaan ini di sebut sebagai “verstrooid”, absent minded atau minat yang tercecer.
Untuk mendapatkan sukses
dalam hidup, perlu kiranya kita memiliki kemampuan untuk mengkonsentrasikan
diri pada terhadap satu tugas pekerjaan. Sehubungan dengan ini diperlukan
sekali adanya minat dan perhatian. Sebab, tugas yang dikerjakan dengan penuh
minat akan memberikan buah yang lebih besar dan lebih memuaskan hati.
a. peringatan yang perlu diperhatikan sehubungan dengan
masalah konsentrasi dan perhatian, sbt:
1.
Singkirkan
dan hindari sebanyak mungkin kejadian-kejadian yang mengakibatkan terpecahnya
perhatian dan minat, (misalnya siaran radio, TV, gambar
porno, suara recorder, dll).
2.
Kerjakan
satu tugas saja; konsentrasikan segenap minat dan perhatian pada penunaian
tugas.
3.
Sukses
terhadap satu usaha memberikan rangsangan untuk mencapai kesuksesan dalam usaha lainnya. Sebaliknya, kegagalan pada satu usaha
akan mem- berikan
pengaruh yang kurang menguntungkan pada usaha pencapaian
hasil di bidang lain.
4.
Bersikap
tenang, hati_hati dan waspada selalu.
B. Kelelahan
apabila kita dalam waktu cukup lama terus-menerus mengerjakan tugas pekerjaan,
maka akan timbulah gejala kelelahan. karena kelelahan tersebut segenap fungsi jasmaniah maupun rohaniah mejadi
“mogok” atau menjadi tidak efisien lagi kerjanya. Maka kelelahan mempunyai
tugas regulatif, yaitu mengatur kondisi tubuh kita.
Kelelahan adalah isyarat, bahwa energi tubuh kita menjadi sangat susut,
sebagai akibat pemakaiannya atau menyelesaikan macam-macam tugas pekerjaan.
Oleh kelelahan timbullah kemudian ketegangan –ketegangan, dan pekerjaan harus
dihentikan, lalu digantikan dengan kegiatan lainnya, ataupun individu yang bersangkutan harus beristirahat.
a. Teori mengenai kelelahan
1. Teori Intoxikasi (peracunan)
Karena orang itu
bekerja, maka terjadilah penambahan pertukaran zat dalam tubuh. Muncullah kemudian produk
pembakaran, yang diserap oleh darah, dan kemudian di- angkut kesusuna syaraf
sentral; sehingga mengakibatkan semacam proses peracunan disana. Lalu timbullah
gejala kelelahan, yang sifatnya bisa lokal misalnya pada; lengan,
bahu, kaki, dan bisa juga terasa
di seluruh tubuh. Teori peracunan ini banyak di tinggalkan orang, dan orang
lebih menyukai teori lainnya.
2. Teori biologis
Psikolog Amerika Thorndike menyatakan,
bahwa kerja yang berkepanjangan akan muncul dua gejala, yaitu:
1.
Substaksi
ataupun berkurangnya energi, sehingga timbul gejala kelelahan;
2.
Gejala
additive/penambahan kecenderungan pengerem dan penghambat, sehingga
mengakibatkan menurunnya “curve satisfaksi / kepuasan”. Dengan kata lain, muncul lah ke engganan yang makin banyak untuk melanjutkan pekerjaan.
Teori ini menyatakan, oleh berkelanjutannya pekerjaan, semakin banyak timbul
reaksi-reaksi instiktif yang menghambat ke- lancaran pekerjaan; misalnya kemunculan gejala menguap, kaki dan tangan merasa pegal kaku dan harus direntangkan, perhatian berkurang.
Sehingga orang perlu beristirahat untuk menaik kan kembali kepuasan dan
menggali energi baru.
Jelaslah, bahwa
kelelahan adalah gejala normal dan
menjadi produk dari semua pekerjaan. Untuk pemulihan nya diperlukan waktu
istirahat dan tidur. Jika waktu istirahat dan tidur itu tidak mencukupi, maka
masih tertinggal sisa-sisa kelelahan. Dan jika kita terus melanjutkan pekerjaan
dalam kondisi sedemikian ini, maka timbullah gejala lemas habis terkuras atau
bentuk kelelahan yang amat parah.
Ada kalanya seseorang
yang sudah sangat lelah itu tiba-tiba menjadi segar
kembali, menyelesaikan kembali tugas-tugasnya, ini di sebabkan
oleh tugas pekerjaan yang diminatinya. Juga faktor-faktor lingkungan missal nya
udara panas, suasana berisik, hawa pengap, dan bakat serta vitalitas fisik memegang peranan penting dalam cepat tidaknya seseorang
menjadi lelah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gejala campuran itu
seperti perhatian dan kelelahan, perhatian adalah suatu pengaruh perasaan dari suasana hatinya
dan ditentukan oleh kemauannya. Perhatian bisa timbul dari rasa ngeri dan
ketakutan sebaliknya,segala sesuatu yang menjemukan, membosankan, sepele dan
terus –menerus berlangsung secara
otomatis bagaikan mesin, tidak
akan bisa menimbulkan perhatian.
Perhatian dianggap
sebagai akibat dari kemampuan psikis
yang disebut sebagai minat. Minat
merupakan momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif kepada satu
objek yang dianggap penting. Minat ini ber kaitan dengan kepribadian, dan
selalu mengandung unsur perasaan, kognitif, dan kemauan.
Kelelahan ialah
isyarat, bahwa energy tubuh kita men jadi sangat susut,
sebagai akibat pemakaiannya untuk menyelesaikan macam-macam tugas
pekerjaan. Kelelahan menimbulkan ketegangan-ketegangan, dan pekerjaan
harus dihentikan, terus digantikan dengan kegiatan lainnya seperti beristirahat
ataupun tidur.
B. Saran
Sebaiknya setiap
individu ataupun organisme jauhilah perasaan menjemukan, membosankan dan sepele yang ber- langsung secara
terus-menerus. Perbanyak beristirahat
ketika melakukan tugas atau pekerjaan
agar terhindar dari gejala kelelahan.
DAFTAR PUSTAKA
KARTONO,
KARTINI, Psikologi Umum, bandung : CV. Mandar Maju, 1996
Tidak ada komentar:
Posting Komentar