Minggu, 16 Oktober 2016

Makalah Interaksi Proses Belajar Mengeajar

PEMBAHASAN

INTERAKSI PROSES BELAJAR MENGAJAR

A.    Interaksi Proses Belajar Mengajar
interaksi akan selalu berkait dengan komunikasi. Istilah komunikasi atau hubungan dalam proses komunikasi menjadi comunican dan comunicator yaitu memberikan pesan sehingga berhubungan antar manusia yang satu dengan manusia yang lain.
Kegiatan komunikasi manusia merupakan bagian yang hakiki dalam kehidupan. Bila dihubungkan dengan komunikasi interaksi edukatif sebenarnya mengandung maksud yakni untuk mencapai pengertian yang sama kandungannya untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar, berarti untuk mencapai tujuan belajar.[1]
Sardiman AM, mengatakan bahwa dalam proses komunikasi, dikenal adanya unsur comunican dan communicator. Hubungan comunican dan communicator biasanya menginteraksikan sesuatu, yang dikenal dengan istilah pesan (message). Untuk menyampaikan pesan diperlukan saluran atau media. Jadi, di dalam komunikasi terdapat empat unsur yaitu: komunikasi, komunikator, pesan, dan saluran atau media.
Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar, maka interaksi adalah suatu hal saling melakukan aksi dalam proses belajar mengajar yang di dalamnya terdapat suatu hubungan antara siswa dan guru untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut adalah suatu hal yang telah disadari dan disepakati sebagai milik bersama dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut.
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pengajaran. Belajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh individu (siswa), sedangkan mengajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh guru sebagai pemimpin belajar. Kedua kegiatan tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan manakala terjadi hubungan timbal balik  (interaksi) antara guru dengan siswa pada saat pengajaran berlangsung.[2]
Menurut penulis :
Jadi, menurut saya interaksi proses belajar mengajar itu adalah suatu kegiatan timbal balik antara guru (pengajar) dan anak (murid / yang diajar) yang berupa pesan melalui suatu media sehingga adanya hubungan yang bersifat edukasi (mendidik) guna untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

B.    Komponen-komponen Dalam Interaksi Belajar Mengajar
Ada beberapa komponen dalam interaksi belajar mengajar guna untuk mencapai tujuan instruksional, masing-masing komponen itu akan saling merespon dan mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain. Sehingga tugas guru adalah mendesain dari masing-masing komponen agar terciptanya pembelajaran yang optimal. Guru selanjutnya dapat mengembangkan interaksi belajar mengajar yang lebih dinamis untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Mengenai komponen tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Tujuan
Tujuan memiliki arti penting dalam kegiatan interaksi belajar mengajar. Tujuannya dapat memberikan arah yang jelas kemana kegiatan pembelajaran akan dibawa oleh guru. Tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh guru akan mempengaruhi jenis metode yang digunakan, sarana prasarana dan lingkungan belajar mengajar.

b.    Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran mutlak harus dikuasai guru dengan baik, oleh karena itu guru harus mempelajari dan mempersiapkan bahan pelajaran yang akan disampaikan pada anak didik. Bahan (materi) itu tentunya dipilih dan disesuaikan dengan bahan yang dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran yang ditetapkan.

c.    Metode
Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode diperlukan oleh guru guna kepentingan pengajaran. Adapun metode-metode dalam proses belajar mengajar antara lain metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas dan metode demonstrasi.

d.    Alat
Alat adalah segala sesuatu yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan interaksi belajar mengajar biasanya dipergunakan alat material dan non material.
e.    Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi dilakukan oleh guru dengan memakai seperangkat instrument penggali data tes perbuatan, tes tertulis, dan tes lisan. Oleh karenanya menurut Edwin Wars dan W. Brown, bahwa bahwa evaluation rafer to the valur of something yang artinya evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Tujuan evaluasi adalah mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan anak didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Dengan demikian jika komponen-komponen itu direncanakan dan dipersiapkan dengan matang, maka akan mengurangi hambatan-hambatan yang muncul dalam proses belajar mengajar bahkan akan lebih memotivasi anak untuk melakukan belajar secara efektif dan efisien.[3]

C.    Ciri-ciri Interaksi
Menurut Edi Suwadi dalam bukunya Pedagogik :
1.    Interaksi belajar mengajar memiliki tujuan yakni untuk membantu anak dalam suatu pergaulan (membantu jiwa anak),
2.    Ada suatu prosedur jalannya interaksi yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
3.    Interaksi belajar mengajar ditandai dengan materi khusus. Contoh kliping tidak cocok dengan belajar bahasa Arab,
4.    Ditandai dengan adanya aktivitas siswa (semua murid tanpa dibedakan), sebagai konsekuensi bahwa siswa merupakan sentral, merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar mengajar,
5.    Guru berperan sebagai pembimbing,
6.    Membutuhkan kedisiplinan antara guru-siswa.[4]

D.    Pola Komunikasi Dalam Interaksi Belajar Mengajar
Menurut Nana Sudjana, ada 3 pola komunikasi dalam proses interaksi guru-siswa, yakni sebagai berikut:
1.    Komunikasi sebagai aksi (komunikasi satu arah)
Yaitu guru sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi. Guru aktif, siswa pasif, mengajar dipandang sebagai kegiatan menyampaikan bahan pelajaran.

2.    Komunikasi sebagai interaksi (komunikasi dua arah)
Yaitu guru bisa berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi. Sebaliknya siswa, bisa pula sebagai pemberi aksi. Dialog akan terjadi antara guru dengan siswa.

3.    Komunikasi sebagai transaksi (komunikasi banyak arah)
Yaitu komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dengan siswa, tetapi juga antara siswa dengan siswa. Siswa dituntut aktif dari pada guru. Siswa, seperti halnya guru, dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi siswa lain.[5]




E.   Kesimpulan
Interaksi proses belajar mengajar itu adalah hubungan timbal balik antara guru dan anak (siswa) yang mana hubungan tersebut dapat menghasilkan aksi. Interaksi proses belajar mengajar memiliki 4 unsur yakni: komunikasi, komunikator, pesan (massage), dan saluran atau media.
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pengajaran. Belajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh individu (siswa), sedangkan mengajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh guru sebagai pemimpin belajar. Kedua kegiatan tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan manakala terjadi hubungan timbal balik  (interaksi) antara guru dengan siswa pada saat pengajaran berlangsung.
Di dalam interaksi proses belajar mengajar terdapat beberapa pola komunikasi antara guru dan siswa seperti: pola kmunikasi satu arah, komunikasi dua arah, dan komunikasi banyak arah.












DAFTAR PUSTAKA

Djamarah. Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, (Jakarta : RINEKA CIPTA).

Soetomo, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, (Surabaya: USAHA NASIONAL, 1993), cet.I

Sudjana. Nana, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: SINAR BARU ALGENSINDO, 1996), cet.III






[1]  Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : RINEKA CIPTA), hlm.51
[2]  Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: SINAR BARU ALGENSINDO, 1996), cet.III, hlm.7
[3]  Soetomo, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, (Surabaya: USAHA NASIONAL, 1993), cet.I, hlm.9-10
[4]  Syaiful Bahri Djamarah, Op.Cit, hlm.51-52
[5]  Nana Sudjana, Op.Cit, hlm.10

3 komentar: